PROPOSAL

Oleh:
Ns. Yusup Supiandi,S.Kep
Perawat Pengusaha
2015
LATAR BELAKANG
Assalamualikum,wr,wb….
Alhamdulilahhirobilalamin segala puji mari kita panjatkan ke hadirat
allah swt, atas berkat iradat,dan
karunianya kita masih bisa diberikan nikmat sehat sampai saat ini, semua orang
pasti ingin mempunyai usaha sendiri dan berpenghasil cukup tiap bulanya. Tapi
kadang itu cuma niat saja atau cita-cita semua orang. Untuk
melangkahkan kaki ternyata banyak sekali godaanya seperti keluhan tidak punya
modal besar, minder, gak punya ilmunya, dan takut bangkrut/gagal.Saya membuka
pola pikir itu dengan emosiol atau dengan otak kanan, modal awal jadi pengusaha
adalah keberanian untuk melakukan konsep yang ada dalam pikiran kita semua
orang mempunyai bakat yang berbeda.dan banyak mempunyai kelebihan kita adalah
mahluk social yang saling membutuhkan, bisnis kesehatan adalah bisnis yang
menjanjikan untuk percepatan ekonomi kita.
Karena biaya kesehatan dari hari ke hari semakin mahal dan peluang
dalam berbisnis di bidang kesehatan semakin menggoda, namun tidak demikian
dengan mendirikan dan mengelola sebuah klinik layanan kesehatan, semakin banyak
aturan-aturan yang telah dibuat untuk diperhatikan dan semakin banyak kode etik
profesi yang harus tetap selalu dijaga oleh para anggotanya agar tidak
menggunakan layanan kesehatan ini sebagai usaha untuk mengeruk keuntungan
sebanyak-banyaknya.Seiring
adanya perbaikan daya beli masyarakat dan tumbuhnya ekonomi pada strata
menengah akan berimbas pada terciptanya demand baru di bisnis
kesehatan, termasuk bisnis apotek. Pada kondisi yang demikian, akan ada
pergeseran paradigma dari pelayanan medis (medical care) ke pemeliharaan
kesehatan (health care), sehingga setiap upaya kesehatan, kedepannya
akan lebih menonjolkan upaya pencegahan (preventive) dan peningkatan (promotive).
Hal inipun sudah terhembus di tahun 2014, dengan membanjirnya
produk – produk nutriceutical.
Masyarakat juga
akan bertindak preventive melalui cek laboratorium terhadap
marker – marker yang berpotensi terjadinya penyakit, semisal : kolesterol, gula
darah, dll. Dengan demikian, adanya layanan ini tentu akan menambah eksis
bisnis apotek di 2015.
Seiring
meningkatnya usia lanjut dan pasien berpenyakit degeneratif di Indonesia
memunculkan ide adanya home health care patient. Segmen ini
juga merupakan potensi untuk memunculkan peningkatan upaya kesehatan (promotive).
Dan bila melihat tren di 2014, masih jarang bisnis apotek yang menyentuh masalah
ini.Adanya jaminan kesehatan sampai 2014 dimana 56 %
dari total penduduk Indonesia telah berpartisipasi di dalamnya, dengan
komposisi 60 % merupakan JamKesMas, diikuti dengan JamKesDa, JamSosTek, Bpjs, Asuransi
Swasta dan lainnya tentu perlu mendapatkan renungan tersendiri. Adanya tren ini
tentu perlu dipikirkan agar celah – celah bisnis apotek masih bisa
dimanfaatkan. Kerjasama dengan pihak asuransi, bila memang memiliki potensi
layak untuk disusun strateginya.
Isu terkait
obat generik juga layak untuk direnungkan. Adanya 96 % lebih institusi
Puskesmas dan Puskesmas Pembantu (PusTu) yang menggunakan obat ini serta 57,8 %
di rumah sakit pemerintah, maka patut ditinjau ulang bagaimanakah tingkat
kesembuhan atau perbaikan pasien terhadap obat tersebut. Bagi bisnis apotek,
adanya pharmaceutical record tentu akan sangat membantu dalam
evaluasi ini. Hal ini dibutuhkan untuk memberikan second opinion dari
segi kefarmasian kepada pasien, yang ujung – ujungnya untuk menciptakan
kepercayaan pasien terhadap bisnis apotek.Kompetisi di area ring 1 dan 2 (dalam
kota dan pinggiran kota) yang sudah terlalu padat, akan memaksa bisnis apotek
bergerak ke area ring 3 (daerah pinggiran). Atau bahkan arus bisnis apotek
dengan modal besar dan sistem yang telah mapan, akan merangsek ke ring 2 yang
mendekati / menjadi satu dengan bisnis modern market. Ini tentu
mengikuti adanya pergeseran customer behaviour strata ekonomi
kelas menengah-atas yang lebih banyak berbelanja di modern market daripada traditional
market.
Bisnis apotek
akan dituntut tidak hanya mengedepankan sisi produk saja, baik terkait harga
dan kelengkapannya. Lebih dari itu, pelayanan akan menjadi tuntutan yang mutlak
bagi pasien. Kenyamanan, kecekatan dan peran konsultan obat sangat
memberikan sentuhan yang nyata. Untuk memenuhi harapan ini, diperlukan tenaga
yang tidak saja pandai, namun komunikatif, cerdas melihat peluang, drug
& health adviser, cekatan dan memiliki kemampuan manajerial yang
mumpuni. Apoteker sebagai tenaga ahli harus dipaksa tampil untuk memenuhi
harapan ini. Saat ini, keberadaan si ahli obat ini masih langka jika tidak
ingin dibilang tiada. Hal ini sebenarnya memunculkan peluang bagi bisnis apotek
lain yang benar – benar di tangani oleh profesi yang memang benar ahli di
bidang obat untuk bisa tampil bersentuhan dengan pasien.
Indonesia merupakan pasar ritel yang
sangat besar, pertumbuhannya pun luar biasa. Tanpa perlu melihat angka, kita
bisa melihat pertumbuhan mini market seperti Indomaret, alfamart, alfa midi,
alfa express, dan sekarang yang baru di Jakarta adalah Seven eleven. Suka atau
tidak kita harus mengakui bahwa Indonesia memang pasar yang menarik bagi para
peritel. Itu sebabnya peluang usaha ritel kian digandrungi, tidak hanya terkait
dengan kebutuhan sehari-hari tapi segela keperluan memiliki peluang untuk
tumbuh.
Apa solusi bagi pebisnis Apotek untuk bisa bersaing.
1. Market Identification
Identifikasi pasar apotek anda. Salah
satu cara identifikasi pasar adalah dengan metode Buying Power , yaitu mengukur
tingkat daya beli masyarakat. Dengan Buying Power akan diketahui Apotek berada
di pasar A, B atau C. dengan mengetahui pasar akan memudahkan strategy bisnis
apotek anda.
2. Inventory Control
Inventory Control yang baik, Apotek
tidak lepas dari stok obat. Jumlah obat hingga ribuan membuat masalah
tersendiri apabila pengelolaan tidak baik. Apotek harus bisa melakukan
identifikasi mana obat yang bergerak cepat , sedang , lambat atau mati sama
sekali. Istilah ini disebut Stok Moving.Bagaimana cara mengetahui pergerakan
stok obat tersebut. Pergerakan stok obat di identifikasi melalui frequensi dan
quantity obat yang terjual, dengan memadukan dua variable ini bisa mengetahui
pergerakan dari setiap obat apakah obat tersebut masuk dalam kategory cepat ,
lambat, sedang atau mati.
3. Purchasing
Dengan mengetahui pergerakan setiap
obat langkah kedua adalah membuat pembelian yang bijak. Pembeliah yang bijak
adalah pembelian yang sesuai dengan kondisi obat tersebut. bukan pembelian
karena stok obat habis , tawaran diskon dari PBF atau rayuan dari sales obat.
4. Gunakan Prinsip TOP ( Turn Of
Payment )
Apotek Jual cash ke pelanggan sedangkan
beli ke Supplier Kredit , artinya ada selisih waktu antara uang masuk dengan
uang keluar. TOS harus lebih kecil dari TOP.
5. Manfaatkan Teknology Informasi
Gunakan program komputer untuk
mengelola Apotek. Sudah tidak zamannya lagi mengelola Apotek menggunakan sistem
Manual
6. Impulse Buying
lakukan Impulse Buying, Impulse Buying
berguna untuk menarik pelanggan datang untuk membeli. Banyak cara untuk
melakukan Impulse Buying , salah satunya tempatkan Obat-obat yang menarik
perhatian lebih kedekat pasien.Bersambung…...
BIODATA PENGELOLA
KLINIK
Nama : Ns. Yusup Supiandi,S.Kep
(Serjana Keperawatan Profesi)
Alamat
: Kp. Mekarsari 02/07 Desa
Bumbangsari Kec.Takokak Kab Cianjur
Alamat
tempat tinggal perumahan Bumi Panineungan Blok F no 3 Kec. Sukaraja Kab
Sukabumi
Pekerjaan
: Perawat (Manjemen Klinik Swasta)
Pendidikan
: S1 Profesi
Satus
: Menikah
No
Tlpon : 0856 2446 2058 / 0859 269 555 15
1) Langkah Awal Cara Apotek 24 jam :
|
Surat Permohonan
|
Wajib
|
|
Hasil pemeriksaan kualitas air dari
laboratorium Dinas Kesehatan Kab. Sleman
|
|
|
Akte PT/CV bila PSA merupakan Badan
Hukum
|
|
|
Foto Copy Izin Gangguan (HO)
|
Wajib
|
|
Surat yang menyatakan status bangunan
dalam bentuk akte hak milik/sewa/kontrak
|
Wajib
|
|
Salinan/Foto Copy Surat Izin Kerja/SP
Apoteker
|
Wajib
|
|
Salinan/Foto Copy Denah Bangunan dan
Peta lokasi
|
Wajib
|
|
Salinan SIK dan foto copy ijazah
Asisten Apoteker /Aping
|
Wajib
|
|
SK berhenti bekerja dari tempat
terakhir Apoteker/Asisten Apoteker (bila sudah bekerja) atau Surat Lolos
butuh bila dari luar Propinsi
|
|
|
Surat Pernyataan AA/Aping tidak
bekerja di apotek/perusahaan farmasi lain (bermaterai Rp 6.000)
|
Wajib
|
|
Daftar alat perlengkapan apotek dan
daftar OGB
|
Wajib
|
|
Surat pernyataan APA/Aping tidak
bekerja tetap pada perusahaan farmasi lain dan tidak menjadi APA di apotek
lain (bermaterai Rp 6.000,-)
|
Wajib
|
|
Surat izin atasan langsung bila
pemohon PNS/ABRI atau instansi lain
|
|
|
Akte perjanjian kerjasama antara APA
(Apoteker Pengelola Apotek) dan PSA (Pemilik Sarana Apotek)
|
Wajib
|
|
Surat pernyataan PSA tidak terlibat
pelanggaran usaha di bidang farmasi (bermaterai Rp 6.000,-)
|
Wajib
|
|
Surat Rekomendasi dari ISFI
|
Wajib
|
|
Foto Copy KTP Pemohon / Pemilik
|
Wajib
|
|
Perlengkapan administrasi (Form
Laporan, Etiket)
|
|
|
Surat Rekomendasi Pendirian Apotek
dari Dinas Kesehatan (Untuk Perizinan baru)
|
|
|
Surat kuasa bermaterai Rp 6.000,- atau
Surat Tugas bila tidak bisa mengurus sendiri
|
|
|
Foto Copy KTP pemegang kuasa (jika
dikuasakan)
|
|
|
xx: Semua berkas syarat di atas dibuat
rangkap 2 (dua) :xx
|
Wajib
|
2) DESKRIPSI APOTEK BINTANG

A. LOKASI
1. Lokasi yang tidak terlalu jauh dari perumahan penduduk.
2. Lokasi mudah terjangkau dari pusat-pusat keramaian.Pasar,Pabrik,Supermarket
3. Lokasi terpilih bersifat menetap, tepat di pinggir jalan raya jadi sangat strategis mudah
dijangkau dari segala arah.
B.
SARANA DAN PRASARANA
Untuk menunjang
operasional APOTEK , diperlukan sarana
dan prasarana sesuai persyaratan antara lain berupa bangunan, peralatan medis,
peralatan non medis, dan penunjang lainnya.
- Bangunan
Bangunan APOTEK yaitu
a)
Ruang tunggu
- Kursi panjang 2
buah
b)
Ruang Apotek
- Ruang penyimpanan Obat 1 Buah
- Ruang peracikan obat 1 Buah
- Ruang pencucian obat 1 Buah

- Ruang SO Obat 1
Buah
d).
Tolilet / WC pasien 1 buah
e). Mes Karyawan 2 Buah
2. Peralatan
Medis
Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari
peralatan medis sangat menentukan mutu
pelayanan yang diberikan oleh APOTEK kepada para pasien. Untuk mewujudkan hal
tersebut serta memenuhi standar yang dipersyaratkan, kami menyediakan peralatan
sesuai standar
3. Peralatan
Non Medis
Sebagai sarana
pendukung, peralatan non medis juga sangat menentukan kelancaran operasional
dari APOTEK, untuk itu kami menyediakan peralatan sesuai dengan standar yang
telah ditentukan.
TENAGA
Tenaga pelaksana
adalah tenaga-tenaga trampil dan berpengalaman dibidangnya masing-masing. Saat
ini KLINIK telah tersedia tenaga yang
terdiri dari :
1.
Apoteker Pengelola
Apotek (APA) : 1
Orang
2.
Asisten Apoteker
: 2 Orang
3.
Kasir/Administrasi : 2 Orang
4.
Kebersihan
: 1 Orang
C.
JENIS PELAYANAN
1. APOTEK
☞Melayani Pembelian obat generic
☞Melayani Pembelian obat Paten
☞Melayani Resep Dokter
☞Konsultasi
2. Depo Obat
☼ Menyediakan obat-obatan
yang berkualitas dengan
harga terjangkau
☼ Memberikan pelayanan yang cepat, tepat
dan ramah.
☼ Beroperasi selama 24 jam
3. Praktek Dokter Bersama
v
Dokter Umum
v
Dokter Spesialis
v
Dokter Gigi
v
Poli Bidan
v
Rawat Inap
v
Laboratorium
v
USG.ROTGEN. dll
3) Modal Untuk Klinik
v Analisis Awal
Biaya-biaya
awal untuk Apotek
24 jam (biaya ini hanya perkiraan dan bervariasi bergantung tempat) :
X. MODAL AWAL
|
||
a. Modal Tetap
|
||
1. Pembangunan apotek
|
Rp 70.000.000
|
|
2. Sarana Fisik
|
||
- 1 Buah almari pendingin
|
Rp 2.000.000
|
|
- 8 Buah almari obat/ etalase
|
Rp 10.000.000
|
|
- 1 Buah almari narkotik/psikotropik
|
Rp 500.000
|
|
- 1 buah lemari bahan berbahaya
|
Rp 500.000
|
|
- 1 Buah kursi kasir
|
Rp 400.000
|
|
- 1 Buah kipas angin
|
Rp 300.000
|
|
- 1 Buah TV 14’
|
Rp 2.000.000
|
|
- 1 buah kendaraan (motor)
|
Rp 15.000.000
|
|
- 1 Set kursi tunggu
|
Rp 2.000.000
|
|
- 1 Buah dispenser
|
Rp 250.000
|
|
- 1 buah kompor/pemanas
|
Rp 200.000
|
|
- 1 buah lemari pengering
|
Rp 600.000
|
|
- 1 buah billboard nama apotek
|
Rp 200.000
|
|
- 1 buah alat pemadam kebakaran
|
Rp 700.000
|
|
- Sumber air
|
Rp 600.000
|
|
- 3 buah panic
|
Rp 150.000
|
|
- 1 Set gelas plastic
|
Rp 50.000
|
|
- 1 Buah timbangan badan
|
Rp 120.000
|
|
- 3 Buah tempat sampah
|
Rp 80.000
|
|
- 2 Buah jam dinding
|
Rp 100.000
|
|
- Alat-alat kebersihan
|
Rp 80.000
|
|
- 3 Buah papan nama
|
Rp 100.000
|
|
Jumlah :
|
Rp 105.930.000
|
|
3. Sarana Administrasi
|
||
- 1 Mesin fak + telepon
|
Rp 1.000.000
|
|
- 1 Set computer + program
|
Rp 5.000.000
|
|
- 1 Set mesin kasir
|
Rp 2.000.000
|
|
- Kalkulator
|
Rp 100.000
|
|
- Nota, kwitansi, SP, dll
|
Rp 500.000
|
|
- Stampel, tinta + bantalan
|
Rp 150.000
|
|
- Alat tulis
|
Rp 100.000
|
|
- Buku defekta, pesanan, penerimaan faktur dating
|
Rp 200.000
|
|
- Kartu stock, catatan resep, copy resep
|
Rp 150.000
|
|
- Blanko laporan narkotika dan psikotropika
|
Rp 80.000
|
|
- Daftar harga obat
|
Rp 100.000
|
|
- Lem, gunting, isolasi
|
Rp 50.000
|
|
Jumlah :
|
Rp 9.430.000
|
|
4. Sarana pelayanan
|
||
- 1 Set timbangan + Validasi
|
Rp 3.500.000
|
|
- 1 Buah meja racik
|
Rp 500.000
|
|
- 2 Buah kursi racik
|
Rp 300.000
|
|
- 1 Buah kursi layanan
|
Rp 300.000
|
|
- Tempat cuci alat-alat
|
Rp 400.000
|
|
- 3 Pasang mortir dan stamper
|
Rp 650.000
|
|
- Pot salep, botol, dan kapsul
|
Rp 200.000
|
|
- Kertas perkamen
|
Rp 60.000
|
|
- Pengaduk, alat gelas dan pipet
|
Rp 150.000
|
|
- Corong
|
Rp 70.000
|
|
- labu erlemeyer
|
Rp 120.000
|
|
- cawan penguap
|
Rp 150.000
|
|
- kertas puyer
|
Rp 150.000
|
|
- Plastik obat
|
Rp 100.000
|
|
- Wadah pengemas sekunder (identitas apotek)
|
Rp 300.000
|
|
- Lap
|
Rp 10.000
|
|
- Etiket
|
Rp 50.000
|
|
- Buku-buku standard apotek
|
Rp 750.000
|
|
- Alat keshatan (tensimeter, alat cek gula darah,
termometer)
|
700.000
|
|
Jumlah :
|
Rp 7.760.000
|
|
5. Biaya perizinan
|
Rp 10.000.000,-
|
|
b. Modal operasional (obat)
|
Rp 123.120.000,-
|
|
c. Cadangan Modal
|
Rp 16.880.000,-
|
|
Total Modal :
|
Rp
150.000.000
|
RENCANA
ANGGARAN TAHUNAN
1. Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun ke-1
(RAPB th-1)
|
||
a. Biaya
Rutin Per-bulan tahun ke-1
|
||
1.) Biaya Gaji
Karyawan
|
||
- Apoteker
Pengelola Apotek
|
Rp.
|
2.000.000,00
|
- Apoteker
Pendamping
|
Rp.
|
1.500.000,00
|
- Asisten
Apoteker 2 X Rp. 700.000,00
|
Rp.
|
2.000.000,00
|
- Administrasi
|
Rp.
|
900.000,00
|
Jumlah :
|
Rp.
|
6.400.000,00
|
2.) Biaya
lain-lain
|
||
- Biaya
pemeliharaan gedung dan peralatan
|
Rp.
|
200.000,00
|
- Biaya
listrik dan air
|
Rp.
|
500.000,00
|
- Biaya
telepon
|
Rp.
|
200.000,00
|
- Biaya
Koran dan majalah kesehatan
|
Rp.
|
100.000,00
|
- Biaya
pemeliharaan dan penyusutan bangunan dan peralatan/ perlengkapan
|
Rp.
|
200.000,00
|
Jumlah :
|
Rp.
|
1.200.000,00
|
Total
biaya rutin per bulan:
|
Rp.
|
7.600.000,00
|
b. Biaya
Rutin Tahun ke-1
|
||
- Biaya rutin
bulanan 12 x Rp. 7.600.000,00
|
Rp.
|
91.200.000,00
|
- Tunjangan
Hari Raya (THR) : 1 bulan gaji
|
Rp.
|
6.400.000,00
|
Total Biaya Rutin Tahun ke-1
|
Rp.
|
97.600.000,00
|
a. Proyeksi Pendapatan
tahun 2015-2016
|
||||||
Tahun
2015-2016 terhitung 1 tahun,
deperkirakan jumlah resep yang masuk rata-rata 20 lembar perhari dengan harga
rata-rata Rp. 50.000,00. Bonus BPF 30%.
|
||||||
Penjualan Resep
|
||||||
26 x 12 x 20 resep x Rp. 50.000,00
|
Rp.
|
312.000.000,00
|
||||
Penjualan Obat Bebas (HV)
|
||||||
26 x 12 x Rp. 350.000,00
|
Rp.
|
109.200.000,00
|
||||
Penjualan OWA
|
||||||
26 x 12 x Rp. 100.000,00
|
Rp.
|
31.200.000,00
|
||||
Pendapatan lain
|
||||||
26 x 12 x Rp. 75.000,00
|
Rp.
|
23.400.000,00
|
||||
Total Pendapatan :
|
Rp.
|
475.800.000,00
|
||||
b. Pengeluaran Tahun I
|
||||||
Pembelian obat (generic dan paten )
|
Rp.
|
333.060.000,00
|
||||
Biaya Rutin Tahun I
|
Rp.
|
97.600.000,00
|
||||
Total
Pengeluaran
|
Rp.
|
430.660.000,00
|
||||
a. Perkiraan
laba rugi Tahun I
|
||
Pemasukan
|
Rp.
|
475.800.000,00
|
Pengeluaran
|
Rp.
|
430.660.000,00
|
Laba Bersih
|
Rp.
|
45.140.000,00
|
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demikian proposal ini
saya susun dengan harapan permohonan pendirian perusahaan yang saya dirikan
dapat di kabulkan.pembuatan proposal ini bertujuan untuk memperluas wawasan dan
ilmu pengetahuan tentang peluang dalam dunia usaha. Dari pendirian usaha ini, saya menyimpulkan bahwa
berdirinya perusahaan ini karena kebutuhan masyarakat dan permintaan pasar yang sangat mendukung
perkembangan usaha ini.Selain itu saya mendirikan perusahaan Apotek ini juga mempunyai tujuan untuk
membantu pemerintah mengurangi pengangguran di era krisis global seperti
sekarang ini.
Saya menyadari bahwa
tiada yang sempurna di dunia ini kecuali yang Maha Kuasa.Dalam pembuatan
proposal ini tentunya masih banyak kekurangan,untuk itu saya mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun guna lebih baiknya penyusunan proposal
yang selanjutnya.
Akhir dari penulisan
proposal ini saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut serta
berpartisipasi dalam penyusunan proposal dan pendirian perusahaan/ Apotek terima kasih juga atas
terkabulnya proposal ini,serta saya berharap agar pelaksanaan perusahaan yang
saya dirikan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar seperti harapan saya.
B.Saran
Agar pelaksanaan suatu usaha dapat berjalan
lancar,maka saya mempunyai beberapa saran,antara lain:
1.
Percaya dan yakin bahwa usaha bisa di laksanakan
2.
Pandai berkomunikasi
3.
Mempunyai etos kerja yang tinggi
4.
Mau mendengarkan kritik dan saran dari orang lain
5.
Tidak mudah putus asa
6.
Mampu menghasilkan produk yang berkualitas
7.
Mengutamakan kepuasan pelanggan
8.
Disiplin,bertanggung jawab,kreatif dan inovatif
SEMUANYA
BerMula dari 3M
1. Mulai
dari hal kecil
2. Mulai
dari diri Kita
3. Mulai
Bisnis Sekarang “yuuk kita
Kerjasama”
Mengetahui,
|
| |||
Ns.Yusup Supiandi,S.Kep
|
| |||
Direktur Utama
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar