Senin, 22 Juni 2015

KERJASAMA APOTEK 24 JAM


PROPOSAL
PENGAJUAN KERJASAMA APOTEK 24 JAM

Oleh: Ns. Yusup Supiandi,S.Kep
Perawat Pengusaha
2015
LATAR BELAKANG
Assalamualikum,wr,wb….
            Alhamdulilahhirobilalamin  segala puji mari kita panjatkan ke hadirat allah swt, atas berkat  iradat,dan karunianya kita masih bisa diberikan nikmat sehat sampai saat ini, semua orang pasti ingin mempunyai usaha sendiri dan berpenghasil cukup tiap bulanya. Tapi kadang itu cuma niat saja atau cita-cita semua orang. Untuk melangkahkan kaki ternyata banyak sekali godaanya seperti keluhan tidak punya modal besar, minder, gak punya ilmunya, dan takut bangkrut/gagal.Saya membuka pola pikir itu dengan emosiol atau dengan otak kanan, modal awal jadi pengusaha adalah keberanian untuk melakukan konsep yang ada dalam pikiran kita semua orang mempunyai bakat yang berbeda.dan banyak mempunyai kelebihan kita adalah mahluk social yang saling membutuhkan, bisnis kesehatan adalah bisnis yang menjanjikan untuk percepatan ekonomi kita.
Karena biaya kesehatan dari hari ke hari semakin mahal dan peluang dalam berbisnis di bidang kesehatan semakin menggoda, namun tidak demikian dengan mendirikan dan mengelola sebuah klinik layanan kesehatan, semakin banyak aturan-aturan yang telah dibuat untuk diperhatikan dan semakin banyak kode etik profesi yang harus tetap selalu dijaga oleh para anggotanya agar tidak menggunakan layanan kesehatan ini sebagai usaha untuk mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya.Seiring adanya perbaikan daya beli masyarakat dan tumbuhnya ekonomi pada strata menengah akan berimbas pada terciptanya demand baru di bisnis kesehatan, termasuk bisnis apotek. Pada kondisi yang demikian, akan ada pergeseran paradigma dari pelayanan medis (medical care) ke pemeliharaan kesehatan (health care), sehingga setiap upaya kesehatan, kedepannya akan lebih menonjolkan upaya pencegahan (preventive) dan peningkatan (promotive). Hal inipun sudah terhembus di tahun 2014, dengan membanjirnya produk – produk nutriceutical.
Masyarakat juga akan bertindak preventive melalui cek laboratorium terhadap marker – marker yang berpotensi terjadinya penyakit, semisal : kolesterol, gula darah, dll. Dengan demikian, adanya layanan ini tentu akan menambah eksis bisnis apotek di 2015.
Seiring meningkatnya usia lanjut dan pasien berpenyakit degeneratif di Indonesia memunculkan ide adanya home health care patient. Segmen ini juga merupakan potensi untuk memunculkan peningkatan upaya kesehatan (promotive). Dan bila melihat tren di 2014, masih jarang bisnis apotek yang menyentuh masalah ini.Adanya jaminan kesehatan sampai 2014 dimana 56 % dari total penduduk Indonesia telah berpartisipasi di dalamnya, dengan komposisi 60 % merupakan JamKesMas, diikuti dengan JamKesDa, JamSosTek, Bpjs, Asuransi Swasta dan lainnya tentu perlu mendapatkan renungan tersendiri. Adanya tren ini tentu perlu dipikirkan agar celah – celah bisnis apotek masih bisa dimanfaatkan. Kerjasama dengan pihak asuransi, bila memang memiliki potensi layak untuk disusun strateginya.
Isu terkait obat generik juga layak untuk direnungkan. Adanya 96 % lebih institusi Puskesmas dan Puskesmas Pembantu (PusTu) yang menggunakan obat ini serta 57,8 % di rumah sakit pemerintah, maka patut ditinjau ulang bagaimanakah tingkat kesembuhan atau perbaikan pasien terhadap obat tersebut. Bagi bisnis apotek, adanya pharmaceutical record tentu akan sangat membantu dalam evaluasi ini. Hal ini dibutuhkan untuk memberikan second opinion dari segi kefarmasian kepada pasien, yang ujung – ujungnya untuk menciptakan kepercayaan pasien terhadap bisnis apotek.Kompetisi di area ring 1 dan 2 (dalam kota dan pinggiran kota) yang sudah terlalu padat, akan memaksa bisnis apotek bergerak ke area ring 3 (daerah pinggiran). Atau bahkan arus bisnis apotek dengan modal besar dan sistem yang telah mapan, akan merangsek ke ring 2 yang mendekati / menjadi satu dengan bisnis modern market. Ini tentu mengikuti adanya pergeseran customer behaviour strata ekonomi kelas menengah-atas yang lebih banyak berbelanja di modern market daripada traditional market.
Bisnis apotek akan dituntut tidak hanya mengedepankan sisi produk saja, baik terkait harga dan kelengkapannya. Lebih dari itu, pelayanan akan menjadi tuntutan yang mutlak bagi pasien. Kenyamanan, kecekatan dan peran konsultan obat sangat memberikan sentuhan yang nyata. Untuk memenuhi harapan ini, diperlukan tenaga yang tidak saja pandai, namun komunikatif, cerdas melihat peluang, drug & health adviser, cekatan dan memiliki kemampuan manajerial yang mumpuni. Apoteker sebagai tenaga ahli harus dipaksa tampil untuk memenuhi harapan ini. Saat ini, keberadaan si ahli obat ini masih langka jika tidak ingin dibilang tiada. Hal ini sebenarnya memunculkan peluang bagi bisnis apotek lain yang benar – benar di tangani oleh profesi yang memang benar ahli di bidang obat untuk bisa tampil bersentuhan dengan pasien.
Indonesia merupakan pasar ritel yang sangat besar, pertumbuhannya pun luar biasa. Tanpa perlu melihat angka, kita bisa melihat pertumbuhan mini market seperti Indomaret, alfamart, alfa midi, alfa express, dan sekarang yang baru di Jakarta adalah Seven eleven. Suka atau tidak kita harus mengakui bahwa Indonesia memang pasar yang menarik bagi para peritel. Itu sebabnya peluang usaha ritel kian digandrungi, tidak hanya terkait dengan kebutuhan sehari-hari tapi segela keperluan memiliki peluang untuk tumbuh.
Apa solusi bagi pebisnis Apotek untuk bisa bersaing.
1. Market Identification
Identifikasi pasar apotek anda. Salah satu cara identifikasi pasar adalah dengan metode Buying Power , yaitu mengukur tingkat daya beli masyarakat. Dengan Buying Power akan diketahui Apotek berada di pasar A, B atau C. dengan mengetahui pasar akan memudahkan strategy bisnis apotek anda.
2. Inventory Control
Inventory Control yang baik, Apotek tidak lepas dari stok obat. Jumlah obat hingga ribuan membuat masalah tersendiri apabila pengelolaan tidak baik. Apotek harus bisa melakukan identifikasi mana obat yang bergerak cepat , sedang , lambat atau mati sama sekali. Istilah ini disebut Stok Moving.Bagaimana cara mengetahui pergerakan stok obat tersebut. Pergerakan stok obat di identifikasi melalui frequensi dan quantity obat yang terjual, dengan memadukan dua variable ini bisa mengetahui pergerakan dari setiap obat apakah obat tersebut masuk dalam kategory cepat , lambat, sedang atau mati.
3. Purchasing
Dengan mengetahui pergerakan setiap obat langkah kedua adalah membuat pembelian yang bijak. Pembeliah yang bijak adalah pembelian yang sesuai dengan kondisi obat tersebut. bukan pembelian karena stok obat habis , tawaran diskon dari PBF atau rayuan dari sales obat.
4. Gunakan Prinsip TOP ( Turn Of Payment )
Apotek Jual cash ke pelanggan sedangkan beli ke Supplier Kredit , artinya ada selisih waktu antara uang masuk dengan uang keluar. TOS harus lebih kecil dari TOP.
5. Manfaatkan Teknology Informasi
Gunakan program komputer untuk mengelola Apotek. Sudah tidak zamannya lagi mengelola Apotek menggunakan sistem Manual
6. Impulse Buying
lakukan Impulse Buying, Impulse Buying berguna untuk menarik pelanggan datang untuk membeli. Banyak cara untuk melakukan Impulse Buying , salah satunya tempatkan Obat-obat yang menarik perhatian lebih kedekat pasien.Bersambung…...









BIODATA PENGELOLA KLINIK
Nama               : Ns. Yusup Supiandi,S.Kep (Serjana Keperawatan Profesi)
Alamat            : Kp. Mekarsari 02/07 Desa Bumbangsari Kec.Takokak Kab Cianjur
Alamat tempat tinggal perumahan Bumi Panineungan Blok F no 3 Kec. Sukaraja Kab Sukabumi
Pekerjaan         : Perawat (Manjemen Klinik Swasta)
Pendidikan      : S1 Profesi
Satus               : Menikah
No Tlpon         : 0856 2446 2058 / 0859 269 555 15
1)      Langkah Awal Cara Apotek 24 jam :
Surat Permohonan
Wajib
Hasil pemeriksaan kualitas air dari laboratorium Dinas Kesehatan Kab. Sleman
Akte PT/CV bila PSA merupakan Badan Hukum
Foto Copy Izin Gangguan (HO)
Wajib
Surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk akte hak milik/sewa/kontrak
Wajib
Salinan/Foto Copy Surat Izin Kerja/SP Apoteker
Wajib
Salinan/Foto Copy Denah Bangunan dan Peta lokasi
Wajib
Salinan SIK dan foto copy ijazah Asisten Apoteker /Aping
Wajib
SK berhenti bekerja dari tempat terakhir Apoteker/Asisten Apoteker (bila sudah bekerja) atau Surat Lolos butuh bila dari luar Propinsi
Surat Pernyataan AA/Aping tidak bekerja di apotek/perusahaan farmasi lain (bermaterai Rp 6.000)
Wajib
Daftar alat perlengkapan apotek dan daftar OGB
Wajib
Surat pernyataan APA/Aping tidak bekerja tetap pada perusahaan farmasi lain dan tidak menjadi APA di apotek lain (bermaterai Rp 6.000,-)
Wajib
Surat izin atasan langsung bila pemohon PNS/ABRI atau instansi lain
Akte perjanjian kerjasama antara APA (Apoteker Pengelola Apotek) dan PSA (Pemilik Sarana Apotek)
Wajib
Surat pernyataan PSA tidak terlibat pelanggaran usaha di bidang farmasi (bermaterai Rp 6.000,-)
Wajib
Surat Rekomendasi dari ISFI
Wajib
Foto Copy KTP Pemohon / Pemilik
Wajib
Perlengkapan administrasi (Form Laporan, Etiket)
Surat Rekomendasi Pendirian Apotek dari Dinas Kesehatan (Untuk Perizinan baru)
Surat kuasa bermaterai Rp 6.000,- atau Surat Tugas bila tidak bisa mengurus sendiri
Foto Copy KTP pemegang kuasa (jika dikuasakan)
xx: Semua berkas syarat di atas dibuat rangkap 2 (dua) :xx
Wajib

2)      DESKRIPSI APOTEK BINTANG
                                    j0301252
A.    LOKASI
1.      Lokasi yang tidak terlalu jauh dari perumahan penduduk.
2.      Lokasi mudah terjangkau dari pusat-pusat keramaian.Pasar,Pabrik,Supermarket
3.      Lokasi terpilih bersifat menetap, tepat di pinggir jalan raya jadi sangat strategis mudah dijangkau dari segala arah.
B.     SARANA DAN PRASARANA

Untuk menunjang operasional APOTEK , diperlukan sarana dan prasarana sesuai persyaratan antara lain berupa bangunan, peralatan medis, peralatan non medis, dan penunjang lainnya.
  1. Bangunan
Bangunan APOTEK  yaitu
a)          Ruang  tunggu
-      Kursi panjang                              2 buah
b)           Ruang Apotek
-       Ruang penyimpanan Obat                      1 Buah
-    Ruang peracikan obat                 1 Buah
-    Ruang pencucian obat                 1 Buah 
c)   Ruang Administrasi :
-     Ruang SO Obat                             1 Buah
          d).  Tolilet / WC pasien                        1 buah
          e).    Mes Karyawan                             2 Buah
2.    Peralatan Medis
     Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari peralatan medis  sangat menentukan mutu pelayanan yang diberikan oleh APOTEK  kepada para pasien. Untuk mewujudkan hal tersebut serta memenuhi standar yang dipersyaratkan, kami menyediakan peralatan sesuai standar
3.    Peralatan Non Medis
     Sebagai sarana pendukung, peralatan non medis juga sangat menentukan kelancaran operasional dari APOTEK, untuk itu kami menyediakan peralatan sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

TENAGA
Tenaga pelaksana adalah tenaga-tenaga trampil dan berpengalaman dibidangnya masing-masing. Saat ini KLINIK  telah tersedia tenaga yang terdiri dari :
1.      Apoteker Pengelola Apotek (APA)                     : 1 Orang
2.      Asisten Apoteker                                                 : 2 Orang  
3.      Kasir/Administrasi                                               : 2 Orang
4.      Kebersihan                                                            : 1 Orang
C.     JENIS PELAYANAN
1.    APOTEK
             Melayani Pembelian obat generic
             Melayani Pembelian obat Paten
             Melayani Resep Dokter
             Konsultasi
2.    Depo Obat
☼    Menyediakan  obat-obatan  yang  berkualitas  dengan   harga  terjangkau
             ☼    Memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan ramah.
             ☼    Beroperasi selama 24 jam
3.    Praktek Dokter Bersama
v  Dokter Umum
v  Dokter Spesialis
v  Dokter Gigi
v  Poli Bidan
v  Rawat Inap
v  Laboratorium
v  USG.ROTGEN. dll






3)      Modal Untuk Klinik
v  Analisis Awal
Biaya-biaya awal untuk Apotek 24 jam (biaya ini hanya perkiraan dan bervariasi bergantung tempat) :
X.             MODAL AWAL
a.    Modal Tetap
1.      Pembangunan apotek
 Rp             70.000.000
2.      Sarana Fisik
-          1 Buah almari pendingin
 Rp                2.000.000
-          8 Buah almari obat/ etalase
 Rp             10.000.000
-          1 Buah almari narkotik/psikotropik
 Rp                   500.000
-          1 buah lemari bahan berbahaya
 Rp                   500.000
-          1 Buah kursi kasir
 Rp                   400.000
-          1 Buah kipas angin
 Rp                   300.000
-          1 Buah TV 14’
 Rp                2.000.000
-          1 buah kendaraan (motor)
 Rp             15.000.000
-          1 Set kursi tunggu
 Rp                2.000.000
-          1 Buah dispenser
 Rp                   250.000
-          1 buah kompor/pemanas
 Rp                   200.000
-          1 buah lemari pengering
 Rp                   600.000
-          1 buah billboard nama apotek
 Rp                   200.000
-          1 buah alat pemadam kebakaran
 Rp                   700.000
-          Sumber air
 Rp                   600.000
-          3 buah panic
 Rp                   150.000
-          1 Set gelas plastic
 Rp                      50.000
-          1 Buah timbangan badan
 Rp                   120.000
-          3 Buah tempat sampah
 Rp                      80.000
-          2 Buah jam dinding
 Rp                   100.000
-          Alat-alat kebersihan
 Rp                      80.000
-          3 Buah papan nama
 Rp                   100.000
Jumlah :
 Rp           105.930.000

3.      Sarana Administrasi
-          1 Mesin fak + telepon
 Rp                1.000.000
-          1 Set computer + program
 Rp                5.000.000
-          1 Set mesin kasir
 Rp                2.000.000
-          Kalkulator
 Rp                   100.000
-          Nota, kwitansi, SP, dll
 Rp                   500.000
-          Stampel, tinta + bantalan
 Rp                   150.000
-          Alat tulis
 Rp                   100.000
-          Buku defekta, pesanan, penerimaan faktur dating
 Rp                   200.000
-          Kartu stock, catatan resep, copy resep
 Rp                   150.000
-          Blanko laporan narkotika dan psikotropika
 Rp                      80.000
-          Daftar harga obat
 Rp                   100.000
-          Lem, gunting, isolasi
 Rp                      50.000
Jumlah :
 Rp                9.430.000

4.      Sarana pelayanan
-          1 Set timbangan + Validasi
 Rp                3.500.000
-          1 Buah meja racik
 Rp                   500.000
-          2 Buah kursi racik
 Rp                   300.000
-          1 Buah kursi layanan
 Rp                   300.000
-          Tempat cuci alat-alat
 Rp                   400.000
-          3 Pasang mortir dan stamper
 Rp                   650.000
-          Pot salep, botol, dan kapsul
 Rp                   200.000
-          Kertas perkamen
 Rp                      60.000
-          Pengaduk, alat gelas dan pipet
 Rp                   150.000
-          Corong
 Rp                      70.000
-          labu erlemeyer
 Rp                   120.000
-          cawan penguap
 Rp                   150.000
-          kertas puyer
 Rp                   150.000
-          Plastik obat
 Rp                   100.000
-          Wadah pengemas sekunder (identitas apotek)
 Rp                   300.000
-          Lap
 Rp                      10.000
-          Etiket
 Rp                      50.000
-          Buku-buku standard apotek
 Rp                   750.000
-          Alat keshatan (tensimeter, alat cek gula darah, termometer)
                        700.000
Jumlah :
 Rp                7.760.000


5.      Biaya perizinan


 Rp               10.000.000,-

b.    Modal operasional (obat)
 Rp             123.120.000,-
c.    Cadangan Modal
 Rp                16.880.000,-
 Total Modal :
 Rp           150.000.000


RENCANA ANGGARAN TAHUNAN
1.      Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun ke-1
(RAPB th-1)
a.      Biaya Rutin Per-bulan tahun ke-1
1.)    Biaya Gaji Karyawan
-          Apoteker Pengelola Apotek
Rp.
2.000.000,00
-          Apoteker Pendamping
Rp.
1.500.000,00
-          Asisten Apoteker 2 X Rp. 700.000,00
Rp.
2.000.000,00
-          Administrasi
Rp.
900.000,00
Jumlah :
Rp.
6.400.000,00
2.)    Biaya lain-lain
-          Biaya pemeliharaan gedung dan peralatan
Rp.
200.000,00
-          Biaya listrik dan air
Rp.
500.000,00
-          Biaya telepon
Rp.
200.000,00
-          Biaya Koran dan majalah kesehatan
Rp.
100.000,00
-          Biaya pemeliharaan dan penyusutan bangunan dan peralatan/ perlengkapan
Rp.
200.000,00
Jumlah :
Rp.
1.200.000,00
Total biaya rutin per bulan:
Rp.
7.600.000,00
b.      Biaya Rutin Tahun ke-1
-          Biaya rutin bulanan 12 x  Rp. 7.600.000,00
Rp.
91.200.000,00
-          Tunjangan Hari Raya (THR) : 1 bulan gaji
Rp.
6.400.000,00
Total Biaya Rutin Tahun ke-1
Rp.
97.600.000,00

a.      Proyeksi Pendapatan tahun 2015-2016
Tahun 2015-2016 terhitung 1 tahun, deperkirakan jumlah resep yang masuk rata-rata 20 lembar perhari dengan harga rata-rata Rp. 50.000,00. Bonus BPF 30%.

Penjualan Resep

26 x 12 x 20 resep x Rp. 50.000,00
Rp.
312.000.000,00

Penjualan Obat Bebas (HV)

26 x 12 x Rp. 350.000,00
Rp.
109.200.000,00

Penjualan OWA

26 x 12 x Rp. 100.000,00
Rp.
31.200.000,00

Pendapatan lain

26 x 12 x Rp. 75.000,00
Rp.
23.400.000,00

Total Pendapatan :
Rp.
475.800.000,00

b.      Pengeluaran Tahun I

Pembelian obat (generic dan paten )
Rp.
333.060.000,00

Biaya Rutin Tahun I
Rp.
           97.600.000,00

Total Pengeluaran
Rp.
430.660.000,00




a.      Perkiraan laba rugi Tahun I
Pemasukan
Rp.
475.800.000,00
Pengeluaran
Rp.
430.660.000,00­
Laba Bersih
Rp.
45.140.000,00


PENUTUP
A. Kesimpulan
Demikian proposal ini saya susun dengan harapan permohonan pendirian perusahaan yang saya dirikan dapat di kabulkan.pembuatan proposal ini bertujuan untuk memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan tentang peluang dalam dunia usaha. Dari pendirian usaha ini, saya menyimpulkan bahwa berdirinya perusahaan ini karena kebutuhan masyarakat  dan permintaan pasar yang sangat mendukung perkembangan usaha ini.Selain itu saya mendirikan perusahaan Apotek ini juga mempunyai tujuan untuk membantu pemerintah mengurangi pengangguran di era krisis global seperti sekarang ini.
Saya menyadari bahwa tiada yang sempurna di dunia ini kecuali yang Maha Kuasa.Dalam pembuatan proposal ini tentunya masih banyak kekurangan,untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna lebih baiknya penyusunan proposal yang selanjutnya.
Akhir dari penulisan proposal ini saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut serta berpartisipasi dalam penyusunan proposal dan pendirian perusahaan/ Apotek terima kasih juga atas terkabulnya proposal ini,serta saya berharap agar pelaksanaan perusahaan yang saya dirikan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar seperti harapan saya.

B.Saran
Agar pelaksanaan suatu usaha dapat berjalan lancar,maka saya mempunyai beberapa saran,antara lain:
1.      Percaya dan yakin bahwa usaha bisa di laksanakan
2.      Pandai berkomunikasi
3.      Mempunyai etos kerja yang tinggi
4.      Mau mendengarkan kritik dan saran dari orang lain
5.      Tidak mudah putus asa
6.      Mampu menghasilkan produk yang berkualitas
7.      Mengutamakan kepuasan pelanggan
8.      Disiplin,bertanggung jawab,kreatif dan inovatif
SEMUANYA BerMula dari 3M
1.      Mulai dari hal kecil
2.      Mulai dari diri Kita
3.      Mulai Bisnis Sekarang      “yuuk kita Kerjasama”
Mengetahui,


Ns.Yusup Supiandi,S.Kep


Direktur Utama